Tarbiah Ramadhan Sucikan hati
Alhamdulillah 1438 mempertemukan lagi kita dengan Ramadhan dan 2/3
Ramadhan telah beransur meninggalkan kita. Bilah bilah akhir 10 Ramadhan masa
yang amat berharga dan bernilai buat pencinta anugerah ubudiah daripada
Tuhannya.Menilai masa yang tersisa sebagai peluang keemasan yang tidak boleh
dibairkan berlalu sia sia. Lantas ingatkah kita pada lantuhan FirmanNya yang
bermaksud:
'Demi Masa!Sesungguhnya
manusia itu dalam kerugian;Melainkan mereka yang beriman dan beramal Soleh,
Yang berpesan dengan kebenaran dan berpesan dengan kesabaran” Al Asr: 1-3.
Ramai di kalangan kita telah melalui Ramadhan bukan sahaja tahun
ini bahkan tahun tahun sebelumnya,apabila di tanya dengan apa kita isi Ramadhan
yang bertandang setahun sekali ini. Lantas kedengaran jawapan bersahaja dan setengahnya
tidak berasa lansung istimewa Ramadhan yang bertamu. Bulan ini bulan tarbiah untuk mendidik jiwa menjadi
hamba yang taqarrub lantas kurikulumAllah swt perlu diterima pakai agar bereti
permukiman kita di madrasah Ramadhan kurniaan Allah swt ini.
Rasululluh saw mengingatkan kita dalam sebuah hadith tentang himpunan
amal kebajikan yang perlu ditekuni oleh si hamba. Sabda Baginda yang bermaksud:
Dari Abu Malik Ash'ary katanya :"Bersabda Rasulullah s.a.w. :
"Kebersihan itu sebahagian daripada iman,membaca Alhamdulillah
memenuhi timbangan membaca Subhanallah dan Alhamdulillah pahalanya sebesar
langit dan bumiSolat itu cahaya. Sedekah itu bukti.Kesabaran itu adalah
pencahayaanQuran itu akan menjadi kawan (hujjah) atau lawanmuManusia itu
bekerja untuk keselamatan dirinya atau kecelakaannya"
Hadis sahih riwayat Muslim
Kebersihan itu sebahagian daripada iman
Kita sejak di bangku sekolah lagi telah diasuh dengan budaya bersih
dan suci .Ilmu feqh yang pertama diajari kepada kita ialah perihal taharah
atau beruci. Bersuci terlalu signifiken dengan kehidupan seorang muslim kerana
menjadi prasyarat untuk ibadah khusus seperti solah menjadi sah.
Cara bersuci seperti basuh,samak,mandi,wuduk dan tayamum adalah kaedah
untuk mempastikan anggota tertentu bersih dan suci. Ganjaran bersuci juga
terlalu besar di sisi Allah swt yang tidak setanding dengan pembelian makhluk
di muka bumi ini.Bayangkanlah jika hari hari Ramadhan ini dapat kita lalui
dengan keadaan sentia berwuduk bukankah besar ganjarannya?
Sabda rasullullah saw:
Dari Umar bin Khaththab radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda,
Tidaklah salah seorang di antara kalian berwudhu dan
menyempurnakan wudhunya, kemudian mengucapkan, ‘Asyhadu an laa ilaaha
illallah wahdahu laa syariika lahu, wa asyhadu anna Muhammadan ‘abduhu wa
rasuluhu’ [Aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah
selain Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya. Dan aku bersaksi bahwa Muhammad
adalah hamba dan utusan Allah.] kecuali Allah akan bukakan untuknya delapan
pintu langit yang bisa dia masuki dari pintu mana saja.”
HR. Muslim
Kalaulah kebersihan dan kesucian anggota yang tidak
menjadi tempat jatuh pandangan Allah begitu bersar ganjaran, bagaimana pula
ganjaran dan keutamaannya berbanding hati yang menjadi pandangan Allah. Justeru
kebersihan dan kesucian hati lebih utama dibersihkan dan disucikan.
Sabda rasullullah saw yang bermaksud:
“Diriwayatkan dari Abu Hurairah Abdirrahman bin Syahrin
radhiyallahu ‘anhu, ‘Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,
‘Sesungguhnya Allah tidak melihat kepada tubuh kalian dan tidak pula kepada
rupa kalian, tetapi Dia melihat kepada hati kalian.”
(Diriwalatkan Muslim)
Kehadiran Ramadhan sebagai lapangan dan madrasah tarbiah adalah
medan terbaik untuk membersihkan dan mensucikan hati. Allah merencanakan puasa
dan Ramadhan sebagai kurikulum dari langit untuk mentarbiah manusia khususnya
muslim membersihkan dan mensucikan hati.
Marilah menghayati saat kita sedang berpuasa apakah kita telah memenuhi tuntutan “tahan” yang
terdapat dalam tuntutan puasa itu? Apakah menahan diri dari makan dan minum
sahaja?Tentulah jauh dari itu, ada mata perlu menahan panahannya dari memandangn
perkara terlarang, ada lidah tahanlah menutur kalimah keji dan dusta, ada
telinga hindarlah mendengan kalam dan bicara serta irama yang mengundang dosa,
ada tangan usahlah perguna untuk kemaksiatan dan tahanlah kaki dari melangkah
ke medah dosa. Semua usaha tahan itu akan menatijahkan hati yang bersih dan suci.
Semoga Ramadhan Berjaya mertarbiah hati kita
Sejahtera Bersama Islam
ABD WAHID ZAINOL ABIDIN
LTPKHL
No comments:
Post a Comment